Hipotesis (Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif)
Hipotesis statistik merupakan suatu asersi (assertion) atau dugaan (conjugture) mengenai satu atau lebih populasi. Dengan kata lain hipotesis merupakan peryataan atau dugaan mengenai ukuran (misalnya rerata atau variansi) yang ada di satu atau lebih populasi. Kacamata metodologi penelitian, hipotesis/dugaan tentunya harus didasarkan kepada kajian teori dan sebuah kerangka berpikir.
Kelaziman sebuah penelitian, peneliti akan mengelompokkan hipotesis penelitian kedalam dua jenis yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Pada dasarnya hipotesis nol merupakan hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan, tidak adanya korelasi dan tidak adanya interaksi. Sebaliknya hipotesis alternatif menyatakan sebaliknya atau lawan dari hipotesis nol. Hipotesis nol biasanya dilambangkan dengan H0 dan hipotesis alternatif dilambangkan dengan H1 atau Ha. Apabila H0 ditolak maka Ha/H1 diterima, begitu juga berlaku sebaliknya.
Seorang guru yang akan melakukan penelitian untuk membandingkan dampak dari penggunaan dua media yang berbeda terhapan mata pelajaran yang diajarkan, dia ingin membuktikan media satu dan yang lain memiliki dampak yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa. Ini berarti pada umumnya ketika mengadakan sebuah penelitian peneliti berkeinginan untuk menolak hipotesis nol. Jika kita mau kelompokkan ada tiga tipe pasangan (H0 dan H1) yang disebut tipe A, tipe B dan tipe C.
Tipe A | Tipe B | Tipe C |
H0: µA = µBH1: µA ≠ µB | H0: µA ≤ µBH1: µA > µB | H0: µA ≥ µBH1: µA < µB |
Perumusan hipotesis tipe A sering disebut perumusan hipotesis dua ekor, tipe B disebut hipotesis satu ekor kanan, dan tipe C hipotesis satu ekor kiri.
Sumber:
Budiyono.(2009). Statistika untuk penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.