Seorang Dosen Senior pernah berpesan kepada saya, “Selagi masih mudah aturannya segera diurus”. Kalimat ini yang selalu terdengar di telinga akhir-akhir ini, perubahan aturan yang semakin lama memang tidak semakin “mudah” tentunya memiliki makna bahwa peningkatan kompetensi merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar. SISTER diterapkan awal kali untuk sertifikasi dosen pada tahun 2019. Diawal penerapannya memang para peserta harus adapatasi ulang terkait dengan seluruh persiapannya mengikuti tahapan seleksi SERDOS. Kenapa saya menyebutnya seleksi karena ada yang dari beberapa peserta SERDOS yang harus mengulang ditahun selanjuntya.
Oke, mari kita bahas pelaksanaan SERDOS tahun 2021.
Serdos pada tahun 2021 mengusung tema SMART (Simple, Modern-more innovative, Acontable, Responsive and Transparant)
Beberapa hal yang berbeda dari pelaksanaan Sertifikasi Dosen sebelumnya yakni:
- Masa Kerja Dosen dihitung minimal 2 tahun bukan dari NIDN tetapi 2 tahun dari TMT Jabatan akademik pertama.
- Kemampuan Bahasa Ingris dan Kemampuan Dasar Akademik menjadi syarat untuk dosen dapat mengikuti Sertifikasi dosen
- Dosen peserta serdos harus memenuhi Beban Kerja Dosen (BKD) selama 2 tahun berturut. Bukti pemenuhan BKD ini nanti akan diunggah ke SISTER.
- Memiliki Sertifikat PEKERTI/AA dari lembaga yang diakui oleh Kementrian.
- Tidak lagi menyusun Deskripsi Diri akan tetapi diganti dengan PDD-UKPT
Selain memenuhi ambang batas berikut seperti diatas untuk dapat mengikuti SERDOS tahun 2021, dosen juga perlu memperhatikan lembaga penyelenggara Tes yang diakui oleh kementrian. Jika sebelumnya ambang batas ini menentukan kelulusan karena akan dibagi dalam nilai akhir pada tahun ini hasil TKBI dan TKDA menjadi syarat untuk dapat mengikuti tahapan Sertifikasi Dosen. Intinya banyak hal yang harus dipersiakan oleh dosen calon peserta serdos supaya dapat mengikuti seluruh tahapan Sertifikasi Dosen dengan baik dan tentunya diberikan kelulusan.
